Rabu, 14 Desember 2016

Selasa, 13 Desember 2016

Perbedaan While dan Do..While

1. While
untuk mengulang suatu proses yang belum diketahui jumlahnya. Pengecekan kondisi akan dilakukan terlebih dahulu. Jika kondisi masih bernilai true, maka looping akan terus berlanjut.Statement WHILE juga digunakan untuk menyatakan perulangan. Penggunaannya
mirip pada PASCAL.  
Sintaksnya:
while (kondisi)
{..}
contoh:
Dua perintah di bawah ini adalah identik.
for (a = 1; a <= 5; a++)
{
cout << “Hello world \n”;
}
dengan
a = 1;
while (a <= 5)
{
cout << “Hello world \n”;
a++;
}
 
2. Do ... while
untuk mengulang suatu proses yang belum diketahui jumlahnya. Instruksi akan dijalankan      lebih dahulu, kemudian dilakukan pengecekan kondisi apabila masih bernilai true maka looping akan terus berlanjut.
Perintah DO ... WHILE hampir sama dengan WHILE sebelumnya. 
Sintaknya:
do
{
.
.
}
while (kondisi);
Perbedaan dengan WHILE sebelumnya yaitu bahwa pada DO WHILE statement
perulangannya dilakukan terlebih dahulu baru kemudian di cek kondisinya.
Sedangkan WHILE kondisi dicek dulu baru kemudia statement perulangannya
dijalankan. Akibat dari hal ini adalah dalam DO WHILE minimal terdapat 1x

perulangan. Sedangkan WHILE dimungkinkan perulangan tidak pernah terjadi
yaitu ketika kondisinya langsung bernilai FALSE.
Contoh:
a = 1;
do
{
cout << “Hello world \n”;
a++;
}
while(a==0)

Contoh Program Menggunakan Fungsi

 Script :

#include <conio.h>
#include <stdio.h>
#include <iostream.h>
garis()
{
printf("\n---------------------------\n");
}
main()
{
clrscr();
garis();
cout<<"Taufan Farid Adam"<<endl;
cout<<"NIM: 13160624"<<endl;
cout<<"Kelas 13.1B.21"<<endl;
garis();
getche();
}


Tampilan :



Pengertian Pointer dan Macro

POINTER
Pointer merupakan sebuah variabel yang berisi alamat dari variabel lain. Suatu pointer dimaksudkan untuk menunjukan ke suatu alamat memori sehingga alamat dari suatu variabel dapat diketahui dengan mudah. Arti pointer dalam bahasa sehari-hari adalah petunjuk atau bisa di bilang penentu atau pointer secara sederhana bisa diartikan sebagai tipe data yang nilainya mengarah pada nilai yang terdapat pada sebuah area memori (alamat memori). Namun dalam bahasa C, Pointer bisa berfungsi sebagai variabel array berarti pointer sebagai penunjuk elemen array ke-0 dalam variabel C.

MACRO

Preprocessor Directives adalah suatu perintah yang termasuk kedalam program, tetapi bukanlah instruksi dari program itu sendiri, tetapi untuk preprocessor. Preprocessor ini dijalankan secara otomatis oleh kompiler, ketika didalam proses penterjemahan (Compile) program berlangsung, didalamnya membuat nilai pembuktian pertama dan menterjemahkan code program didalam kode objek.

Contoh Program Menggunakan File Header Sendiri

Script :

#include <stdio.h>
#include <conio.h>
#include <iostream.h>
#include "atur.h"
mulai()
awal

int a,b,c;
hapus();
warna(4);
tampil("program pengurangan");
cetak<<endl;
cetak<<"masukan nilai a=";
cin>>a;
cetak<<"masukan nilai b=";
cin>>b;
c=b-a;
cetak<<"hasil dari"<<b<<"-"<<a<<"="<<c;
tahan;
akhir

Tampilan :



Contoh Program Menggunakan Pointer

Script :


#include <conio.h>
#include <iostream.h>
 
main()
{

int pulpen,pensil,*penghapus;

pulpen=1500;
penghapus=&pulpen;
pensil=*penghapus;
cout<<"nilai pulpen adalah: "<<pulpen<<endl;
cout<<"nilai pensil adalah: "<<pensil<<endl;
cout<<"nilai penghapus adalah: "<<penghapus<<endl;
getch();
}
 
Tampilan :
 

Pengertian Fungsi

Pengertian Fungsi

Function/fungsi adalah satu blok kode yang melakukan tugas tertentu atau satu blok instruksi yang di eksekusi ketika dipanggil dari bagian lain dalam suatu program. Tujuan pembuatan fungsi adalah :


  1. Memudahkan dalam pembuatan program.
  2. Menghemat ukuran program. 
Keuntungan memakai fungsi :

  • Menguraikan tugas pemrograman rumit menjadi langkah-langkah yang lebih sederhana atau kecil.
  • Mengurangi duplikasi kode (kode yang sama ditulis berulang-ulang) dalam program.
  • Dapat menggunakan kode yang ditulis dalam berbagai program yang berbeda.
  • Memecah program besar menjadi kecil sehingga dapat dikerjakan oleh programmer-programmer atau dipecah menjadi beberapa tahap sehingga mempermudah pengerjaan dalam sebuah projek
  • Menyembunyikan informasi dari user sehingga mencegah adanya perbuatan iseng seperti memodifikasi atau mengubah program yang kita buat
  • Meningkatkan kemampuan pelacakan kesalahan, jika terjadi suatu kesalahan kita tinggal mencari fungsi yang bersangkutan saja dan tak perlu mencari kesalahan tersebut di seluruh program.
Bentuk umum Sebuah fungsi adalah sebagai berikut :



Tipedata namafungsi(daftarparameter)


{
/*Badan Fungsi*/

return nilaireturn; /* untuk tipe data bukan void */


 

Pengertian Array

Pengertian Array
Array adalah Kumpulan data bertipe sama yang menggunakan nama sama.Array adalah tipe data yang memiliki kemampuan dapat mengumpulkan beberapa data yang bertipe sama dalam satu variable sehingga dalam pembuatan terdiri dari beberapa tipe yang sama tidak membutuhkan banyak variable.Array dalam ilmu komputer, adalah suatu tipe data terstruktur yang dapat menyimpan banyak data dengan suatu nama yang sama dan menempati tempat di memori yang berurutan serta bertipe data sama pula. Array adalah tipe data terstruktur yang terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang mempunyai tipe sama.
Dengan menggunakan array, sejumlah variabel dapat memakai nama yang sama. Antara satu variabel dengan variabel lain di dalam array dibedakan berdasarkan bilangan di dalam kurung siku yang dinamaka subscript.
  • Deklarasi Array 1 Dimensi
tipe nama_var[max_data] ;
Contoh :
int a[5] ;
float x[100] ;
char nama[25] ;
dst.
  • Cara mengakses data bertipe array
nama_variabel[alamat]
Misal : Array
27
23
35
46
87
Data yang tersimpan di array
0
1
2
3
4
Alamat array (dimulai dari 0)
[0] = 27
[1] = 23
.
.
[4] = 87
  • Menginputkan data ke array
Data dapat diinputkan untuk setiap emelen array . Tetapi jika jumlah elemen array banyak, tentunya cara ini tidak efisien. Oleh karena itu dapat digunakan bantuan instruksi perulangan untuk input datanya.
Contoh 1:
#include <iostream.h>
#include <conio.h>
main() {
  int a[5];
  cout<<“Data ke 0 = “;cin>>a[0];
  cout<<“Data ke 1 = “;cin>>a[1];
  cout<<“Data ke 2 = “;cin>>a[2];
  cout<<“Data ke 3 = “;cin>>a[3];
  cout<<“Data ke 4 = “;cin>>a[4];
  int jumlah;
  jumlah=a[0]+a[1]+a[2]+a[3]+a[4];
  cout<<“\n\nJumlahnya = “<<jumlah;
  getch();
}
Tampilan
Tipe array juga dapat digabungkan dengan pointer. Untuk itu kita akan melakukan perubahan pada contoh diatas menjadi sebagai berikut:
#include <iostream.h>
#include <conio.h>
main() {
  int *a=new int[5];
  int jumlah=0;
  for(int i=0;i<5;i++)
  { cout<<“Data ke “<<i<<” = “;cin>>a[i];
    jumlah+=a[i];
  }
  cout<<“\n\nJumlahnya = “<<jumlah;
  getch();
}
Perhatikan contoh diatas pada pengaksesan datanya. Jika array dideklarasikan sebagai pointer, maka untuk pengaksesan datanya cukup dituliskan sebagai array. Tetapi kita tetap bisa menuliskannya sebagai pointer tanpa harus menyertakan alamat arraynya. Jika demikian maka data akan diambilkan dari data pertama, atau data pada alamat ke 0.
Sehingga misalkan pada akhir program contoh  diatas kita tambahkan instruksi :
cout<<“\nData = “<<*a;
atau instuksi :
cout<<“\nData = “<<a[0];
akan mempunyai arti yang sama, data akan diambil dari data pertama (alamat 0).
Selain itu untuk input data dan proses penjumlahan, dapat juga dibuat dalam bentuk fungsi seperti pada contoh 4. Perhatikan pada saat tipe array menjadi parameter fungsi, jumlah data yang tersimpan dalam array boleh ditulis boleh tidak (optional). Sehingga bisa ditulis dengan : b[] saja.